BUKAN MENCARI SIAPA YANG SALAH ; TUGAS INDIVIDU 3
Terlahir sebagai anak perempuan yang memiliki seorang kakak dalam sebuah keluarga terhormat. Mungkin hal seperti ini banyak diinginkan anak-anak dalam keluarga lain. Banyak orang bijak berkata “pelangi selalu berada di atas kepala orang lain”.
Anak perempuan yang menurut orang lain beruntung itu merasakan hidup yang berbeda dari anak-anak lain. Bagi orang lain itu adalah keberuntungan, bagaimana menurut anak perempuan itu???. Tak ada orang yang tahu.
Anak perempuan itu dibesarkan dengan kemewahan, segala yang dia inginkan pasti ia dapatkan, namun semua kemewahan itu adalah bayaran atas tidak bisanya ia bergaul dan bersosialisasi dengan sembarangan orang. Anak itu terbiasa hidup sendiri, kehidupannya hanya seputar kamar, sekolah dan setelah pulang sekolah ia bermain dengan segala macam mainannya. Anak perempuan ini memiliki seorang kakak, tetapi hubungannya dengan kakaknya tidak baik, kakaknya memiliki kelebihan berupa kecerdasan yang melebihi anak itu sehingga anak perempuan itu selalu diremehkan oleh sang kakak. Setiap anak perempuan itu memiliki kepandaian baru , ia tidak pernah dipuji oleh kakanya ataupun orang tuanya. Orang tuanya menganggap keahliannya bukan sesuatu yang hebat dan pantas untuk diberi reward, karena sang kakak sudah bisa dan mahir melakukan hal itu terlebih dahulu.
Anak perempuan ini tidak pernah mendapat reward yang sepantasnya ia dapatkan atas prestasinya, lagi-lagi karena sang kakak selalulebih hebat dari dia. Hal seperti ini terus berlanjut sampai ia duduk di bangku SMA. Ketika SMA sang kakak berhasil masuk ke sekolah favorite yang berisi anak-anak dengan kecerdasan di atas rata-rata. Sementara anak perempuan itu masuk ke SMA negeri biasa, ketika masuk SMA anak perempuan itu berhasil masuk kelas unggulan melalui tes yang diadakan sekolah, tapi lagi-lagi setelah ia masuk, ia tak mendapat reward atas prestasinya. Sang kakak selalu dielu-elu kan di rumah ataupun di depan kolega-kolega orang tuanya. Semakin anak perempuan itu dewasa ia mulai merasa ada jurang antara dirinya dan sang kakak, karena mendengar elu-elu-an hanya untuk kakaknya, anak perempuan itu mulai merasa terpuruk. Ia merasa segala yang ia perbuat dianggap kecil oleh orang tuanya. Selama ini ia ingin mengukir prestasi untuk membanggakan orang tua dan untuk masa depannya. Tetapi setelah ia merasa terpuruk, alasan ia untuk berprestasi pun berkurang satu. Ia sudah tak berharap akan kebanggaan orang tuanya terhadap dirinya dan prestasi yang diukirnya. Hal ini terus berlanjut hingga anak perempuan itu menjadi mahasiswa.
Sang kakak berhasil masuk ke fakultas favorite di universitas ternama, tiada yang lebih membanggakan kecuali hal ini. Sementara anak perempuan itu hanya masuk fakultas biasa di universitas yang sama dengan kakaknya.
Pada masa inilah muncul kejadian besar. Dimana orang tua mereka harus menerima surat pernyataan DROP OUT sang kakak. Orang tua mereka merasa hancur, merasa habislah sudah harapan mereka, tanpa mereka sadari bahwa mereka memiliki satu anak perempuan lagi. Mereka tidak sadar akan hal ini, sampai anak perempuan itu merasa semakin terpuruk. Karena kekecewaan orang tuanya terhadap sang kakak, orang tuanya mulai mengharapkan anak perempuan mereka. Mereka mulai mengelu-elu kan anak perempuan itu dan berkata “sekarang kamu lah harapan kami satu-satunya”. Namun di lain pihak, sang kakak tetap mendapat sesuatu yang tidak sepantasnya ia dapat sebagai anak yang telah mengecewakan orang tuanya.
Setelah menjadi anak yang diharapkan, anak perempuan itu merasa terbebani dan merasa tersiksa. Anak perempuan itu merasa tidak adanya keadilan, merasa dia hanyalah CADANGAN dalam keluarganya. Dia merasa benci kepada kakaknya, dan merasa kecewa tehadap orang tuanya, karena selama ini orang tuanya tidak memberikan reward atas prestasinya, tapi sekarang orang tuanya sangat mendukung dan mengharapkan gelar sarjana dari anak perempuan itu untuk dapat dielu-elukan.
Salahkah anak perempuan itu merasa benci terhadap sang kakak???. Salahkah anak perempuan itu merasa kecewa atas orang tuanya???. Salahkah orang tua mengelu-elu kan anak terbaiknya???.
Bukan mencari pihak mana yang salah, hanya berharap cerita diatas dapat dijadikan pelajaran untuk siapapun yang membaca.
Terima Kasih
Terlahir sebagai anak perempuan yang memiliki seorang kakak dalam sebuah keluarga terhormat. Mungkin hal seperti ini banyak diinginkan anak-anak dalam keluarga lain. Banyak orang bijak berkata “pelangi selalu berada di atas kepala orang lain”.
Anak perempuan yang menurut orang lain beruntung itu merasakan hidup yang berbeda dari anak-anak lain. Bagi orang lain itu adalah keberuntungan, bagaimana menurut anak perempuan itu???. Tak ada orang yang tahu.
Anak perempuan itu dibesarkan dengan kemewahan, segala yang dia inginkan pasti ia dapatkan, namun semua kemewahan itu adalah bayaran atas tidak bisanya ia bergaul dan bersosialisasi dengan sembarangan orang. Anak itu terbiasa hidup sendiri, kehidupannya hanya seputar kamar, sekolah dan setelah pulang sekolah ia bermain dengan segala macam mainannya. Anak perempuan ini memiliki seorang kakak, tetapi hubungannya dengan kakaknya tidak baik, kakaknya memiliki kelebihan berupa kecerdasan yang melebihi anak itu sehingga anak perempuan itu selalu diremehkan oleh sang kakak. Setiap anak perempuan itu memiliki kepandaian baru , ia tidak pernah dipuji oleh kakanya ataupun orang tuanya. Orang tuanya menganggap keahliannya bukan sesuatu yang hebat dan pantas untuk diberi reward, karena sang kakak sudah bisa dan mahir melakukan hal itu terlebih dahulu.
Anak perempuan ini tidak pernah mendapat reward yang sepantasnya ia dapatkan atas prestasinya, lagi-lagi karena sang kakak selalulebih hebat dari dia. Hal seperti ini terus berlanjut sampai ia duduk di bangku SMA. Ketika SMA sang kakak berhasil masuk ke sekolah favorite yang berisi anak-anak dengan kecerdasan di atas rata-rata. Sementara anak perempuan itu masuk ke SMA negeri biasa, ketika masuk SMA anak perempuan itu berhasil masuk kelas unggulan melalui tes yang diadakan sekolah, tapi lagi-lagi setelah ia masuk, ia tak mendapat reward atas prestasinya. Sang kakak selalu dielu-elu kan di rumah ataupun di depan kolega-kolega orang tuanya. Semakin anak perempuan itu dewasa ia mulai merasa ada jurang antara dirinya dan sang kakak, karena mendengar elu-elu-an hanya untuk kakaknya, anak perempuan itu mulai merasa terpuruk. Ia merasa segala yang ia perbuat dianggap kecil oleh orang tuanya. Selama ini ia ingin mengukir prestasi untuk membanggakan orang tua dan untuk masa depannya. Tetapi setelah ia merasa terpuruk, alasan ia untuk berprestasi pun berkurang satu. Ia sudah tak berharap akan kebanggaan orang tuanya terhadap dirinya dan prestasi yang diukirnya. Hal ini terus berlanjut hingga anak perempuan itu menjadi mahasiswa.
Sang kakak berhasil masuk ke fakultas favorite di universitas ternama, tiada yang lebih membanggakan kecuali hal ini. Sementara anak perempuan itu hanya masuk fakultas biasa di universitas yang sama dengan kakaknya.
Pada masa inilah muncul kejadian besar. Dimana orang tua mereka harus menerima surat pernyataan DROP OUT sang kakak. Orang tua mereka merasa hancur, merasa habislah sudah harapan mereka, tanpa mereka sadari bahwa mereka memiliki satu anak perempuan lagi. Mereka tidak sadar akan hal ini, sampai anak perempuan itu merasa semakin terpuruk. Karena kekecewaan orang tuanya terhadap sang kakak, orang tuanya mulai mengharapkan anak perempuan mereka. Mereka mulai mengelu-elu kan anak perempuan itu dan berkata “sekarang kamu lah harapan kami satu-satunya”. Namun di lain pihak, sang kakak tetap mendapat sesuatu yang tidak sepantasnya ia dapat sebagai anak yang telah mengecewakan orang tuanya.
Setelah menjadi anak yang diharapkan, anak perempuan itu merasa terbebani dan merasa tersiksa. Anak perempuan itu merasa tidak adanya keadilan, merasa dia hanyalah CADANGAN dalam keluarganya. Dia merasa benci kepada kakaknya, dan merasa kecewa tehadap orang tuanya, karena selama ini orang tuanya tidak memberikan reward atas prestasinya, tapi sekarang orang tuanya sangat mendukung dan mengharapkan gelar sarjana dari anak perempuan itu untuk dapat dielu-elukan.
Salahkah anak perempuan itu merasa benci terhadap sang kakak???. Salahkah anak perempuan itu merasa kecewa atas orang tuanya???. Salahkah orang tua mengelu-elu kan anak terbaiknya???.
Bukan mencari pihak mana yang salah, hanya berharap cerita diatas dapat dijadikan pelajaran untuk siapapun yang membaca.
Terima Kasih
10 Maret 2010 pukul 10.30
ini sebuah pengalaman pribadikah ?
hehehe .
piss emak awaak :D
emang terkadang seperti ada jurang dalam keluarga kita.
tapii 1hal yang harus selalu kita ingat , INI AKU dan ITU KELUARGAKU.
kita dibesarkan oleh orangtua dan kita harus tetap bersyukur akan hal itu.
semua orangtua itu sayang kok sama anaknya .
tinggal gimana kita menyikapi semua itu .
tetap semangat dan tunjukkan kepada mereka .
kalo kita itu emang pantas dibanggakan .
SEMANGAAAAAT !!!
10 Maret 2010 pukul 23.51
cerita nya seperti kisah nyata hahahah
pisss ecy...
tapi cerita ini cukup menyadarkan lah..
bagi org-org yng selalu dan suka membedakan anak nya..
gk selamanya yg di banggakan itu baik..
tetaplah jalani hidup dengan bahagia...
walaupun banyak kekurangan yang kita dapatkan...
11 Maret 2010 pukul 00.07
Kayak curhat y cy??
heeh...
Bagus...
Dengan begitu, para orang tua akan menyadari, bahwa semua anak-anaknya memiliki kekurangan dan kelebihan...
Tingkatkan lagi kekreatifan mu..
11 Maret 2010 pukul 00.19
says :
jadi ngerasa klo selama ini saya blum jadi kakak yang baik buat adik saya ..
soalnya saya termasuk kakak yang "galak"..
hehhehehe
maafin buat adik2 Q yang slama ini sering Q repeti.. hehehehehe
11 Maret 2010 pukul 00.45
kalau dila rasa banyak sekali orang tua yaang seperti itu, selalu membandingkan anak-anaknya, padahal setiap orang memiliki kemampuan dan keterampilan yang berbeda-beda.
cerita ini bagus buat orang tua yang selalu membanding-bandingkan kemampuan anaknya.
dan buat kita, jangan pernah merasa iri pada adik atau saudara kita. karena apa yang kita bisa lakukan mungkin tidak dapat dilakukan lebih baik olehnya, dan apa yang dilakukan olehnya belum tentu bisa kita lakukan lebih baik daripada adik atau kakak kita..
setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing..
11 Maret 2010 pukul 00.55
curhat ya ci...
hanya satu katalah yang bisa saya ucapkan...
SABAR...hehehe
orang sabar disayang ALLAH
ttp berikan yang terbaik..ok
by :vinayuliana
11 Maret 2010 pukul 01.08
curhat ya....???
sabar ajj ya...
semua rencana Tuhan pasti baik untuk kita....
11 Maret 2010 pukul 03.25
jangan pernah meremehkan seseorang,
setiap orang mempunyai potensi masing-masing untuk mengembangkan diri..
nice write...
^.^
kLO emang curahan hati..
yg sabar ya, ci..
semua pasti ada hikmah na..
:))
11 Maret 2010 pukul 04.08
bagus ceritanya.....
ini bisa kita buat jadi pembelajaran,karna tak ada orangtua yang benci sama anaknya.
semuanya hanya tinggal menunggu waktu saja.
11 Maret 2010 pukul 04.34
Maaf adikku
..hiks..hiks..
Desi... sedih ne,
salut deh...
tapi, kita g boleh salahkan siapa2 ya...
piece.
11 Maret 2010 pukul 05.42
aku hanya bisa berkata semoga anak perempuan di akhir crita happy ending....
amin....
peace ecy...
11 Maret 2010 pukul 06.06
yg diatas bukan curhat teman-teman...
pengen buat cerita gtu za...
hahahhahahah
11 Maret 2010 pukul 06.25
bilang sama aq desy, yang mana tuh orangny yang bikin si anak perempuan itu sedih??
ga mau ngapa2in sih.. cuma mau kenalan aj... ehhe
ntar kita jadikan MV ya.. dengan backsound uri oppa... kykny keren tuh.. ^^
11 Maret 2010 pukul 06.27
Echi..
Kok bikin cerita tentang aku gitu sih??
Hehehe..
Mirip2 ama nasib ku sekarang nii..
11 Maret 2010 pukul 07.12
kasian anak perempuan itu..
11 Maret 2010 pukul 07.39
kita harus sering mawas diri .agar tidak menyalahkan orang lain truuuuss :D
11 Maret 2010 pukul 07.47
sedihnya...
11 Maret 2010 pukul 08.01
pokok nya zara cman mw nyampein k ank perempuan itu,,
yang sabaar yah???
smoga penderitaan n kesedihannya akan di balas dengan hal yang lbh mmbahagiakan lagi dri Allah SWT,,
dan siapa yg slah dan benar pasti akan terungkap juga??
11 Maret 2010 pukul 11.55
aq jugag gag tau mna yg hrusnya disaLahkan .
cuma sbagai org tua, harus'a bisa mmberi reward kpada anak''a yg sdah brjuang kras mncapai prstasi .
jgn mentang'' anak kdua, dia di biarkan bgtu saja n hnya di jadikan sbagai cdangan .
11 Maret 2010 pukul 15.04
ini kisah nyata???
hmm..
aku ngebayangi jika aq di posisi dia..
Sanggup ga aku yaahh??
12 Maret 2010 pukul 00.28
bener2 dalemm artinya ya desy..
bagus bagus bagus
12 Maret 2010 pukul 00.45
saya rs .. .
ini adlah pnglaman pribadi anda, preeeeetTt !! !
sok tau ye' ..
Tp kren lh neng DEBY, hha :D
* prtahan kan prestasi mu nak !
:p
12 Maret 2010 pukul 02.00
Untuk anak perempuan dalam cerita, syukuri yang ada..
Jangan pernah benci seseorang..
12 Maret 2010 pukul 02.08
great story, i like it ^^
12 Maret 2010 pukul 07.27
sama kaya steveeen :P hihihihi
13 Maret 2010 pukul 02.57
kirim salam m perempuan tu y
hheheeheee