E-LEARNING ADALAH AWAL UNTUK TERBENTUKNYA UBIQUITOUS COMPUTING ; TUGAS 2

• E-LEARNING
E-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronik. E-learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Fokus E-learning adalah pada LEARNING (pembelajaran), bukan pada electronic. Maka, electronic hanyalah sebagai tools saja.
Ciri khas pada e-learning adalah tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat).Teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik.
E-learning sebagai proses pelajaran yang menggunakan aplikasi TIK memerlukan dukungan infrastruktur dan superstuktur lain yang terkait dengan lembaga pendidikan dan pengajar maupun peserta didik. Maka, keberhasilan penggunaan e-learning dipengaruhi juga oleh daya beli yang dimiliki pengajar dan peserta didik terhadap fasilitas TIK yang dibutuhkan untuk mengakses internet. Beberapa bentuk fasilitas TIK yang digunakan pada e-learning adalah computer, modem, laptop atau note book. E-learning semakin efektif apabila fasilitas TIK diatas dimiliki secara perorangan.

• APA ITU UBIQUITOUS COMPUTING
Ketika mendengar seseorang mengucapkan istilah ubiquitous computing kita pasti merasa janggal, karena istilah ini masih lah istilah awam bagi orang-orang yang belum akrab dengan dunia internet dan semacamnya.Bukan hanya ketika mendengar saja kita merasa janggal, ketika melafalkannya juga kita merasa sangat sulit. Namun, di benak kita pasti terlintas rasa ingin tahu mengenai istilah ini.
Ubiquitous computing adalah sejenis sebutan untuk generasi dimana pada generasi itu menekankan distribusi computer ke lingkungan, ketimbang ke personal, pada masa ini diharapkan teknologi akan menjadi latar belakang.Pada masa ini juga nantinya perangkat teknologi umum seperti telepon dan perangkat elektronik lain akan langsung terkoneksi dengan internet, sehingga ada kemungkinan para pengguna pada era ini tidak menyadari perangkat mana saja yang ada di lingkungannya yang terkoneksi.
Pada era Ubiquitous computing, computer akan dipaksa untuk eksis di dunia manusia. Perangkat kompuuter baru sejenis computer yang kecil, dan mobile akan lebih cocok untuk pendidikan ketimbang menggunakan computer personal. Di era ubiquitous computing perangkat-perangkat baru tersebut dipasangkan dengan jaringan murah, sehingga para murid bisa membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu mengerjakan tugas dan bisa dibawa pulang.

• HUBUNGAN E-LEARNING DENGAN UBIQUITOUS COMPUTING
Dengan membaca penjelasan singkat diatas, kita bisa membuat kesimpulan bahwa ubiquitous computing adalah masa depan e-learning.
Menurut saya, sekarang ini adalah masa dimana e-learning sedang di galakkan oleh pemerintah melalui perantara pengajar, hal ini mulai terlihat dengan banyaknya pengajar yang menyarankan para pelajar untuk mendalami ilmu atau mencari ilmu dari situs-situs pendidikan di internet. Seperti layaknya saya sekarang sebagai seorang mahasiswi fakultas psikologi universitas sumatera utara yang mengambil mata kuliah psikologi pendidikan dimana saya diminta untuk lebih mau mengenal internet, dengan cara membuat blog saya sendiri, mengumpulkan tugas dari internet, melakukan up loadpada beberapa tugas. Ini lah perwujudan dari e-learning tadi. Namun pada masa sekarang menurut saya e-learning masih akan cukup lama untuk benar-benar dilakukan secara efektif karena berbenturan dengan harga perangkat yang digunakan, di Indonesia harga perangkat internet masih bisa dikatakan mahal, apalagi agar terbentuk e-learning yang efektif diharapkan masing-masing pelajar memiliki perangkat tersendiri.
Tetapi, apabila e-learning nantinya bisa dilakukan secara efektif maka era ubiquitous computing akan benar-benar terwujud. Dengan adanya pembelajaran e-learning yang efektif maka pintu gerbang menuju ubiquitous computing sudah terbuka, dengan dimulai oleh para pelajar dan pengajar yang menguasai internet karena adanya e-learning, maka bukanlah hal yang tidak mungkin ubiquitous computing akan terwujud lebih cepat.
Oleh karena hal diatas saya menyimpulkan bahwa e-learning adalah awal untuk terbentuknya ubiquitous computing.
Sumber Referensi :
 Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
 Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008

Ditulis oleh : Deasy Anggreini Pane (09-008)
Tanggal 25 Februari 2010
Pukul 21.30
04.00 by Deasy Anggreini 0 komentar
Untuk mendownload proposal proyek kecil, klik disini


09003 Putri Carolina

09006 Rezki Wulandari

09012 Yurisqa Shadila


09040 Shofia Mawaddah
MANFAAT BLOG DAN E-MAIL ; Tugas Diskusi 1
Kamis, 18 Februari 2010

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok Anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3sks ta. 2009/2010 harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, di Medan khususnya.

Diwajibkannya mahasiswa psikologi, khususnya dalam mata kuliah Psikologi pendidkan untuk membuat blog dan e-mail sangat menguntungkan dan baik sekali. Karena dengan hal ini sebagai seorang mahasiswa yang erat sekali kaitannya dengan dunia pendidikan membuat para mahasiswa lebih mengenal teknologi bukan hanya sekedar sarana jejaringan sosial, atau download-download lagu, video, game On line. Tapi internet juga dapat membuat kita tetap bisa melihat tugas kuliah, download bahan kuliah yang diperlukan, bisa menyerahkan tugas kuliah tanpa harus berhadapan langsung dengan dosen. Jadi apabila kita berada diluar kota, kita masih tetap biasa Meng-update tugas-tugas yang diberikan desen melalui blog. Sehingga blog bukan hanya menjadi tempat curhat semata. Dan dengan menggunakan blog dan e-mail dalam setiap tugas yang diberikan, kita dapat menghemat jumlah kertas yang kita gunakan. Dan dengan hal kecil itu kita sudah dapat sedikit mencegah global warming.

Dunia pendidikan juga sangat aware dengan perkembangan teknologi yang ada. Sehingga dengan diwajibkannya mahasiswa untuk membuat e-mail dan blog membuat para mahasiwa tidak gagap teknologi (gaptek). Dengan hal itu diharapkan kelak agar mahasiswa lulus dengan kualitas yang baik. Karena pada dasarnya semua informasi yang ada di internet dapat menambah pengetahuan kita, baik pengetauhan mengenai mata kuliah maupun pengetahuan umum lainnya yang mungkin tidak kita dapatkan dari dosen.
Namun sayangnya di indonesia khususnya di kota Medan, masih jarang dosen yang menerapkan e-learning dalam metode pembelajarannya. Karena tidak sedikit dosen yang tidak mengetahui bahwa teknologi yang ada saat ini sangat baik jika digunakan dalam dunia pendidikan. Atau mungkin sebenarnya mereka tahu teknologi sangat akan membantu dalam dunia pendidikan, namun mereka sendiri tidak bisa atau tidak mengerti cara menggunakan teknologi tersebut.

Anggota Kelompok :

Putri Carolina 09-004


Rezki Wulandari Purba 09-006


Yurisqa Shadila 09-012



Shofia Mawaddah 09-040
04.29 by Deasy Anggreini 0 komentar
PELAJAR LEBIH SENANG MENCARI ILMU DI INTERNET DARI PADA BUKU PELAJARAN ; TUGAS 1

• INTERNET
Seperti yang telah kita ketahui, internet adalah suatu bentuk perwujudan dari teknologi informasi dan komunikasi. Dimana, pengertian dari teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, baik digunakan untuk keperluan pribadi, atau keperluan lain. Maka, dengan menggunakan internet sebenarnya kita sudah bisa mengetahui perkembangan di bidang apapun di seluruh belahan dunia. Dengan menggunakan internet, semua akan terasa mudah, karena kita hanya perlu masuk ke situs yang kita inginkan, lalu mengetik informasi apa yang ingin kita ketahui, klik di sana-sini, maka terpampanglah apa yang kita inginkan. Semua terasa begitu mudah dengan adanya internet.
Pada masa saya duduk di Sekolah Dasar internet bukan hal yang sudah populer dan biasa kita gunakan seperti sekarang ini, apalagi saya tidak tinggal di kota besar seperti Jakarta atau Medan. Maka, pada masa itu mungkin saya dapat dikatakan buta akan hal-hal yang berhubungan dengan internet. Setelah saya duduk di Sekolah Menengah Pertama baru saya mulai mencoba-coba untuk mengenal internet, namun hal ini tidak bisaberlangsung lama karena di kota saya belum banyak terdapat “warnet”, dan belum ada alat seperti modem ataupun layanan dari Telkom untuk menggunakan internet. Selama SMP saya hanya bisa tahu internet dari sepupu-sepupu saya di Medan tanpa pernah mencoba sendiri. Ketika saya duduk di Sekolah Menengah Atas, sudah mulai ada layanan dari Telkom untuk penggunaan internet. Sejak saat itu saya mulai benar-benar belajar dan mencoba sendiri menggunakan internet. Ketika saya pindah sekolah ke Medan, akses untuk menggunakan internet semakin banyak. Maka saya benar-benar terbiasa menggunakan internet dan tidak merasa janggal ketika menggunakannya.
Ketika saya menjadi mahasiswi saya benar-benar harus bergelut dengan internet, karena internet dapat menghubungkan saya dengan teman-teman saya dengan lebih mudah. Selain itu, tugas-tugas kuliah juga mengharuskan saya untuk harus lebih mau mencari pengetahuan sendiri, dan memperluas cakrawala pengetahuan saya. Penggunaan internet di masa sekarang sudah jauh terasa lebih mudah, dan murah. Dimana, sekarang sudah ada wifi, modem yang harganya relatif murah, serta banyaknya layanan telekomunikasi yang menyediakan penggunaan internet secara unlimited per bulan dengan harga murah. Sehingga menjadikan internet bukanlah hal yang mudah untuk dijauhi.


• STRATEGI PENGAJARAN
Sekarang sudah begitu banyak perubahan yang dirasakan sisiwa/siswi dalam proses belajar-mengajar. Dimana sekarang para pengajar sudah lebih menekankan untuk siswa/siswi lebih aktif dari pada pengajar. Hal ini adalah bagian dari prinsip Konstruktivisme, prinsip ini menekankan agar indiidu (pelajar) secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan prinsip ini, pengajar bukan hanya sekedar member informasi ke pikiran pelajar, tetapi pengajar harus lebih mendorong pelajar untuuk menemukan pengetahuan dan mengeksplorasinya. Maka, dari penjelasan diatas, fungsi pengajar pada saat ini tidak seberat pengajar pada masa dulu, dimana pengajar dulu harus benar-benar mengajarkan pelajaran dengan sangat detail, dan pelajar hanya duduk diam di tempat duduk. Pengajar masa kini hanya bertugas untuk memberikan garis besar dari pengetahuan yang akan diajarkannya dan pelajarlah yang harus lebih aktif dalam mencari penjelasan dari garis-garis besar tersebut.
Pada masa saya duduk di SD dan SMP masa pembelajaran masih lebih ke arah, pengajar harus lebih aktif dan pelajar bersikap pasif. Pada masa ini pelajar tidak perlu repot mencari ilmu, tapi ilmu dihidangkan langsung oleh pengajar. Namun, semenjak masuk SMA sistem seperti itu ditinggalkan, dimana pelajar harus jauh lebih aktif daripada pengajar. Dari saat itulah saya merasakan belajar yang sesungguhnya, karena saya harus berusaha sendiri mencari ilmu dan menambah ilmu. Awalnya belajar dengan sistem seperti ini terasa sulit, karena dari SD dimanjakan dengan cara belajar terdahulu, namun lambat laun saya mulai merasakan manfaat baik dari sistem pengajaran ini dan mulai menyukainya.


• USAHA PELAJAR MENCARI ILMU
Dengan adanya sistem pengajaran seperti di atas. Maka para pelajar akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang paling lengkap. Maka, banyak pelajar mencari ilmu pengetahuan dari internet. Karena, seperti yang telah dibahas diatas internet menyediakan berbagai macam informasi yang selalu up date dan hampir lengkap dari segala macam sumber. Oleh karena adanya internet, maka pencarian ilmu dari buku sudah jarang dilakukan pelajar.
Menurut pengalaman saya, mencari ilmu di internet memang lebih menyenangkan, karena kita hanya melakukan beberapa hal saja, lalu ilmu yang kita cari sudah terpampang, dan kita hanya tinggal memilih mana yang akan kita ambil. Hal ini sangat gampang dan lebih menyenangkan dari pada harus membaca buku, dimana kita harus mencari buku tersebut baik ke perpustakaan atau toko buku, lalu harus membaca daftar isi dulu untuk melihat apa ada ilmu yang kita inginkan. Dengan menggunakan internet kita juga dapat menggunakan waktu dengan lebih efisien, lebih cepat mendapat hasil, tidak repot, dan tidak merasa jenuh. Dan ketika kita mencari ilmu di internet, kita juga bisa sekaligus menambah wawasan kita mengenai teknologi terbaru di sekitar kita. Internet juga memilki kelebihan dimana terkadang tampilan ilmu yang kita buka memiliki gambar serta warna yang menarik, sehingga kita lebih bersemangat dan lebih mudah memahami ketika membaca di internet. Sementara, pada buku pelajaran hanya ada sedikit warna dan sedikit gambar, sehingga membuat kita mudah merasa bosan dan jenuh saat membaca buku.
Tetapi, mencari ilmu di internet tidak begitu baik. Karena walaupun banyak situs yang bisa dibuka sehubungan dengan mencari ilmu seperti : google, Wikipedia, e-dukasi.net, namun terkadang ilmu yang kita dapat dari internet belum jelas kebenarannya, karena situs internet selalu di up date dengan hal baru, maka terkadang ilmu baru yang belum di uji oleh para ahli dapat kita temukan. Sementara ilmu yang belum di uji oleh para ahli belum dapat kita pergunakan dalam proses belajar.
Maka, hasil pencarian ilmu yang kita lakukan akan lebih baik apabila digabungkan antara ilmu yang didapat dari internet dan dari buku. Dimana hasil dari internet dan buku saling menutupi kekurangan satu sama lain. Dan kita sebagai pelajar bisa mendapatkan ilmu yang lengkap serta teruji kebenarannya.

Sumber Referensi :
 Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
 Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008

Ditulis oleh : Deasy Anggreini Pane (09-008)
Tanggal 18 Februari 2010
Pukul 20.00
MANFAAT BLOG DAN E-MAIL ; Tugas Diskusi 1
Selasa, 09 Februari 2010

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok Anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3sks ta. 2009/2010 harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, di Medan khususnya.

Diwajibkannya mahasiswa psikologi, khususnya dalam mata kuliah Psikologi pendidkan untuk membuat blog dan e-mail sangat menguntungkan dan baik sekali. Karena dengan hal ini sebagai seorang mahasiswa yang erat sekali kaitannya dengan dunia pendidikan membuat para mahasiswa lebih mengenal teknologi bukan hanya sekedar sarana jejaringan sosial, atau download-download lagu, video, game On line. Tapi internet juga dapat membuat kita tetap bisa melihat tugas kuliah, download bahan kuliah yang diperlukan, bisa menyerahkan tugas kuliah tanpa harus berhadapan langsung dengan dosen. Jadi apabila kita berada diluar kota, kita masih tetap biasa Meng-update tugas-tugas yang diberikan desen melalui blog. Sehingga blog bukan hanya menjadi tempat curhat semata. Dan dengan menggunakan blog dan e-mail dalam setiap tugas yang diberikan, kita dapat menghemat jumlah kertas yang kita gunakan. Dan dengan hal kecil itu kita sudah dapat sedikit mencegah global warming.

Dunia pendidikan juga sangat aware dengan perkembangan teknologi yang ada. Sehingga dengan diwajibkannya mahasiswa untuk membuat e-mail dan blog membuat para mahasiwa tidak gagap teknologi (gaptek). Dengan hal itu diharapkan kelak agar mahasiswa lulus dengan kualitas yang baik. Karena pada dasarnya semua informasi yang ada di internet dapat menambah pengetahuan kita, baik pengetauhan mengenai mata kuliah maupun pengetahuan umum lainnya yang mungkin tidak kita dapatkan dari dosen.
Namun sayangnya di indonesia khususnya di kota Medan, masih jarang dosen yang menerapkan e-learning dalam metode pembelajarannya. Karena tidak sedikit dosen yang tidak mengetahui bahwa teknologi yang ada saat ini sangat baik jika digunakan dalam dunia pendidikan. Atau mungkin sebenarnya mereka tahu teknologi sangat akan membantu dalam dunia pendidikan, namun mereka sendiri tidak bisa atau tidak mengerti cara menggunakan teknologi tersebut.
Anggota kelompok:
Putri Carolina 09-004

Rezky Wulandari Purba 09-006

Deasy Anggreini Pane 09-008

Yurisqa shadila 09-012

Shofia Mawaddah 09-040
05.24 by Deasy Anggreini 0 komentar

PELAJAR LEBIH SENANG MENCARI ILMU DI INTERNET DARI PADA BUKU PELAJARAN ; TUGAS 1


• INTERNET
Seperti yang telah kita ketahui, internet adalah suatu bentuk perwujudan dari teknologi informasi dan komunikasi. Dimana, pengertian dari teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, baik digunakan untuk keperluan pribadi, atau keperluan lain. Maka, dengan menggunakan internet sebenarnya kita sudah bisa mengetahui perkembangan di bidang apapun di seluruh belahan dunia. Dengan menggunakan internet, semua akan terasa mudah, karena kita hanya perlu masuk ke situs yang kita inginkan, lalu mengetik informasi apa yang ingin kita ketahui, klik di sana-sini, maka terpampanglah apa yang kita inginkan. Semua terasa begitu mudah dengan adanya internet.

• STRATEGI PENGAJARAN
Sekarang sudah begitu banyak perubahan yang dirasakan sisiwa/siswi dalam proses belajar-mengajar. Dimana sekarang para pengajar sudah lebih menekankan untuk siswa/siswi lebih aktif dari pada pengajar. Hal ini adalah bagian dari prinsip Konstruktivisme, prinsip ini menekankan agar individu (pelajar) secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan prinsip ini, pengajar bukan hanya sekedar member informasi ke pikiran pelajar, tetapi pengajar harus lebih mendorong pelajar untuuk menemukan pengetahuan dan mengeksplorasinya. Maka, dari penjelasan diatas, fungsi pengajar pada saat ini tidak seberat pengajar pada masa dulu, dimana pengajar dulu harus benar-benar mengajarkan pelajaran dengan sangat detail, dan pelajar hanya duduk diam di tempat duduk. Pengajar masa kini hanya bertugas untuk memberikan garis besar dari pengetahuan yang akan diajarkannya dan pelajarlah yang harus lebih aktif dalam mencari penjelasan dari garis-garis besar tersebut.

• USAHA PELAJAR MENCARI ILMU
Dengan adanya sistem pengajaran seperti di atas. Maka para pelajar akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang paling lengkap. Maka, banyak pelajar mencari ilmu pengetahuan dari internet. Karena, seperti yang telah dibahas diatas internet menyediakan berbagai macam informasi yang selalu up date dan hampir lengkap dari segala macam sumber. Oleh karena adanya internet, maka pencarian ilmu dari buku sudah jarang dilakukan pelajar. Menurut pengalaman saya, mencari ilmu di internet memang lebih menyenangkan, karena kita hanya melakukan beberapa hal saja, lalu ilmu yang kita cari sudah terpampang, dan kita hanya tinggal memilih mana yang akan kita ambil. Hal ini sangat gampang dan lebih menyenangkan dari pada harus membaca buku, dimana kita harus mencari buku tersebut baik ke perpustakaan atau toko buku, lalu harus membaca daftar isi dulu untuk melihat apa ada ilmu yang kita inginkan. Dengan menggunakan internet kita juga dapat menggunakan waktu dengan lebih efisien, lebih cepat mendapat hasil, tidak repot, dan tidak merasa jenuh. Dan ketika kita mencari ilmu di internet, kita juga bisa sekaligus menambah wawasan kita mengenai teknologi terbaru di sekitar kita. Internet juga memilki kelebihan dimana terkadang tampilan ilmu yang kita buka memiliki gambar serta warna yang menarik, sehingga kita lebih bersemangat dan lebih mudah memahami ketika membaca di internet. Sementara, pada buku pelajaran hanya ada sedikit warna dan sedikit gambar, sehingga membuat kita mudah merasa bosan dan jenuh saat membaca buku.
Tetapi, mencari ilmu di internet tidak begitu baik. Karena walaupun banyak situs yang bisa dibuka sehubungan dengan mencari ilmu seperti : google, Wikipedia, e-dukasi.net, namun terkadang ilmu yang kita dapat dari internet belum jelas kebenarannya, karena situs internet selalu di up date dengan hal baru, maka terkadang ilmu baru yang belum di uji oleh para ahli dapat kita temukan. Sementara ilmu yang belum di uji oleh para ahli belum dapat kita pergunakan dalam proses belajar.
Maka, hasil pencarian ilmu yang kita lakukan akan lebih baik apabila digabungkan antara ilmu yang didapat dari internet dan dari buku. Dimana hasil dari internet dan buku saling menutupi kekurangan satu sama lain. Dan kita sebagai pelajar bisa mendapatkan ilmu yang lengkap serta teruji kebenarannya.

Sumber Referensi :
 Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
 Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008

Ditulis oleh : Deasy Anggreini Pane (09-008)
Tanggal 09 Februari 2010
Pukul 20:30