• E-LEARNING
E-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronik. E-learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Fokus E-learning adalah pada LEARNING (pembelajaran), bukan pada electronic. Maka, electronic hanyalah sebagai tools saja.
Ciri khas pada e-learning adalah tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat).Teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik.
E-learning sebagai proses pelajaran yang menggunakan aplikasi TIK memerlukan dukungan infrastruktur dan superstuktur lain yang terkait dengan lembaga pendidikan dan pengajar maupun peserta didik. Maka, keberhasilan penggunaan e-learning dipengaruhi juga oleh daya beli yang dimiliki pengajar dan peserta didik terhadap fasilitas TIK yang dibutuhkan untuk mengakses internet. Beberapa bentuk fasilitas TIK yang digunakan pada e-learning adalah computer, modem, laptop atau note book. E-learning semakin efektif apabila fasilitas TIK diatas dimiliki secara perorangan.
• APA ITU UBIQUITOUS COMPUTING
Ketika mendengar seseorang mengucapkan istilah ubiquitous computing kita pasti merasa janggal, karena istilah ini masih lah istilah awam bagi orang-orang yang belum akrab dengan dunia internet dan semacamnya.Bukan hanya ketika mendengar saja kita merasa janggal, ketika melafalkannya juga kita merasa sangat sulit. Namun, di benak kita pasti terlintas rasa ingin tahu mengenai istilah ini.
Ubiquitous computing adalah sejenis sebutan untuk generasi dimana pada generasi itu menekankan distribusi computer ke lingkungan, ketimbang ke personal, pada masa ini diharapkan teknologi akan menjadi latar belakang.Pada masa ini juga nantinya perangkat teknologi umum seperti telepon dan perangkat elektronik lain akan langsung terkoneksi dengan internet, sehingga ada kemungkinan para pengguna pada era ini tidak menyadari perangkat mana saja yang ada di lingkungannya yang terkoneksi.
Pada era Ubiquitous computing, computer akan dipaksa untuk eksis di dunia manusia. Perangkat kompuuter baru sejenis computer yang kecil, dan mobile akan lebih cocok untuk pendidikan ketimbang menggunakan computer personal. Di era ubiquitous computing perangkat-perangkat baru tersebut dipasangkan dengan jaringan murah, sehingga para murid bisa membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu mengerjakan tugas dan bisa dibawa pulang.
• HUBUNGAN E-LEARNING DENGAN UBIQUITOUS COMPUTING
Dengan membaca penjelasan singkat diatas, kita bisa membuat kesimpulan bahwa ubiquitous computing adalah masa depan e-learning.
Menurut saya, sekarang ini adalah masa dimana e-learning sedang di galakkan oleh pemerintah melalui perantara pengajar, hal ini mulai terlihat dengan banyaknya pengajar yang menyarankan para pelajar untuk mendalami ilmu atau mencari ilmu dari situs-situs pendidikan di internet. Seperti layaknya saya sekarang sebagai seorang mahasiswi fakultas psikologi universitas sumatera utara yang mengambil mata kuliah psikologi pendidikan dimana saya diminta untuk lebih mau mengenal internet, dengan cara membuat blog saya sendiri, mengumpulkan tugas dari internet, melakukan up loadpada beberapa tugas. Ini lah perwujudan dari e-learning tadi. Namun pada masa sekarang menurut saya e-learning masih akan cukup lama untuk benar-benar dilakukan secara efektif karena berbenturan dengan harga perangkat yang digunakan, di Indonesia harga perangkat internet masih bisa dikatakan mahal, apalagi agar terbentuk e-learning yang efektif diharapkan masing-masing pelajar memiliki perangkat tersendiri.
Tetapi, apabila e-learning nantinya bisa dilakukan secara efektif maka era ubiquitous computing akan benar-benar terwujud. Dengan adanya pembelajaran e-learning yang efektif maka pintu gerbang menuju ubiquitous computing sudah terbuka, dengan dimulai oleh para pelajar dan pengajar yang menguasai internet karena adanya e-learning, maka bukanlah hal yang tidak mungkin ubiquitous computing akan terwujud lebih cepat.
Oleh karena hal diatas saya menyimpulkan bahwa e-learning adalah awal untuk terbentuknya ubiquitous computing.
Sumber Referensi :
Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
Ditulis oleh : Deasy Anggreini Pane (09-008)
Tanggal 25 Februari 2010
Pukul 21.30